10 Mei 1949
Pagat Batu—sekarang menjadi Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Batung—diadakan rapat koordinasi pimpinan MPK ALRI Divisi IV “A” dan untuk menghindari berbagai kemungkinan mengingat keadaan yang sudah setingkat kritis, Pimpinan Umum memerintahkan :
Rombongan dipencar menjadi 3 kelompok :
- Kelompok Hassan Basry berangkat menuju Ni’ih (Desa Hulu Banyu, Kec. Loksado)
- Kelompok H. Aberani Sulaiman dan Budhigawis menuju Telaga Langsat melalui Kalinduku (Desa Telaga Sili-sili, Kec. Angkinang)
- Kelompok Gusti Aman, Munir dan Hasnan Basuki menuju Telaga Langsat melalui Mandapai (Desa Batu Bini, Kec. Padang Batung)
- Pembentukan Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV akan diwujudkan dalam bentuk proklamasi. Proklamasi dimaksudkan dapat dilaksanakan pada tanggal 17 sebagaimana Proklamasi Kemerdekaan RI.
- Rapat untuk membahas bentuk dan pelaksanaannya akan dilakukan di Telaga Langsat dalam bentuk rapat terbatas.
Di Telaga Langsat, bertempat di Rumah Dumam, di anak desa yang bernama Limau Gampang, Panitia Pembentukan Pemerintah Militer yang terdiri dari H. Aberani Sulaiman, Gusti Aman, Hasnan Basuki, Munir, Budhigawis dan Romansie mengadakan rapat.
Ditahap pertama rapat telah berhasil menyelesaikan teks pernyataan politik atau teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. Teks yang dikonsep oleh Munir alias P. Arya kemudian redaksionalnya disempurnakan bersama oleh peserta rapat. H. Aberani Sulaiman secara khusus sempat menambahkan anak kalimat di alinea akhir “… dan kalau perlu diperdjuangkan sampai tetesan darah jang penghabisan”.
Setelah disepakati bersama, naskah diselesaikan pengetikannya oleh Romansie pada pukul 03.00 waktu setempat. Pengetikan menggunakan pita mesin tik berwarna merah dengan tulisan huruf kapital seluruhnya. H. Aberani Sulaiman membubuhkan parafnya sebelum ditanda tangani oleh Hassan Basry sebagai Pimpinan Umum. Ibnu Hajar dan Setia Budi dengan pasukannya ditugasi mengawal rapat tersebut.
Untuk mengantar tindasan naskah teks proklamasi kepada Pimpinan Umum yang berada di Ni’ih ditugaskan Kardi (Dalang) dan Haji Ramli.
17 Mei 1949
Pada pagi hari, tanggal 17 Mei 1949, Gusti Aman, Munir (P. Arya) beserta Hasnan Basuki dengan berjalan kaki bergerak menuju Ni’ih. Jarak Desa Telaga Langsat – Ni’ih bukanlah jarak yang dekat. Kondisi lintasan terdiri dari bentang alam berupa rimba berhutan, persawahan, kebun penduduk, semak, padang ilalang, belantara yang tanahnya tinggi bergunung-gunung hanya dapat ditembus dengan berjalan kaki.
Dengan mengambil rute yang berbeda dengan lintasan yang dilalui Kardi dan H. Ramli, rombongan Gusti Aman berangkat dari Limau Gampang—Telaga Langsat, Batantangan (Pariangan, nama samaran untuk Batantangan) kemudian Lumpangi dan di sore hari sampai di Ni’ih dimana Hasan Basry sebagai Pimpinan Umum Gerilya sudah menunggu.
Tanggal 17 Mei 1949, sore hari, di Ni’ih diadakan upacara pernyataan sikap rakyat Kalimantan Selatan yang tertuang dalam teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV. P. Ary alias Munir diperintahkan untuk membacakannya dihadapan Hasan Basry dengan disaksikan oleh Hasnan Basuki, Tobelo, Haji Ramli, Kardi, Jalau (Pemilik Rumah), staf keamanan, pasukan pengawal serta anggota masyarakat setempat.
----
berikut teks Proklamasi 17 Mei 1949 Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan :
PROKLAMASI
Merdeka !
DENGAN INI KAMI RAKJAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN, MEMPERMAKLUMKAN BERDIRINJA PEMERINTAHAN GUBERNUR TENTARA DARI “ALRI” MELINGKUNGI SELURUH DAERAH KALIMANTAN SELATAN MENJADI BAGIAN DARI REPUBLIK INDONESIA, UNTUK MEMENUHI ISI PROKLAMASI 17 AGUSUTUS 1945 JANG DITANDA TANGANI PRESIDEN SOEKARNO DAN WAKIL PRESIDEN MOHAMMAD HATTA
HAL2 JANG BERSANGKUTAN DENGAN PEMINDAHAN KEKUASAAN AKAN DIPERTAHANKAN DAN KALAU PERLU DIPERDJUANGKAN SAMPAI TETESAN DARAH JANG PENGHABISAN.
Tetap Merdeka !
Kandangan, 17 Mei Rep.
a.n. RAKJAT INDONESIA
DI KALIMANTAN SELATAN
Gubernur Tentara,
Merdeka !
DENGAN INI KAMI RAKJAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN, MEMPERMAKLUMKAN BERDIRINJA PEMERINTAHAN GUBERNUR TENTARA DARI “ALRI” MELINGKUNGI SELURUH DAERAH KALIMANTAN SELATAN MENJADI BAGIAN DARI REPUBLIK INDONESIA, UNTUK MEMENUHI ISI PROKLAMASI 17 AGUSUTUS 1945 JANG DITANDA TANGANI PRESIDEN SOEKARNO DAN WAKIL PRESIDEN MOHAMMAD HATTA
HAL2 JANG BERSANGKUTAN DENGAN PEMINDAHAN KEKUASAAN AKAN DIPERTAHANKAN DAN KALAU PERLU DIPERDJUANGKAN SAMPAI TETESAN DARAH JANG PENGHABISAN.
Tetap Merdeka !
Kandangan, 17 Mei Rep.
a.n. RAKJAT INDONESIA
DI KALIMANTAN SELATAN
Gubernur Tentara,
0 comments:
Post a Comment
terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.