tadi malam tak sengaja nonton tayangan “bukan empat mata” di trans 7… saya tidak bisa pencet tombol remote untuk pindah channel… karena ternyata bintang tamunya bisa membuat saya surprise… coba tebak siapa bintang tamu-nya di acara mas tukul tersebut : iko uwais dan yayan ruhian alias mad dog… nah, betul… mungkin anda juga sama, menonton juga acara “bukan empat mata” tadi malam…
gara-gara itulah kemudian saya jadi “kaingatan” dengan dua tulisan saya tentang film the raid…
film the raid, catatan saya dan masih tentang film the raid…
dari penuturan iko uwais dan yayan ruhian di “bukan empat mata” di trans 7… yang lebih banyak di isi dengan candaan, guyonan-nya tukul arwana dan vega… saya jadi tahu dengan fakta seputar film the raid…
katanya :
tukul arwana menyebut film the raid sebagai film yang amazing, beautiful…
fakta seputar film the raid… :
- 99 % film the raid asli indonesia
- film the raid mengangkat seni bela diri tradisional, yaitu pencak silat
- jumlah penonton film the raid di indonesia sampai dengan pekan kedua sudah menembus 900 ribu orang
- film the raid juga masuk 20 besar film yang diputar di amerika serikat
- dan banyak lagi… saya tidak bisa mengingat satu-satu obrolan di acara di “bukan empat mata” di trans 7…
ada satu tayangan menarik di “bukan empat mata” di trans 7… peragaan aksi pencak silat dan unjuk kekuatan seorang mad dog menahan tendangan dari iko uwais… jadi pengen juga bisa punya pernapasan yang baik sehingga kuat menahan tendangan atau pukulan apapun…he…he…
kembali ke laptop…eh…film the raid… bila tukul arwana mengatakan film the raid sebagai film yang amazing, beautiful…bla…bla…bla…
dalam catatan saya ini, rasanya kurang afdol kalau nggak menyampaikan kutipan perihal pendapat para kritikus film dunia tentang film the raid… mau tahu apa pendapat mereka ? mau tahu ? jamaah…oh jamaah… alhamdulillah… wah, layau benar…he…he… ok deh… berikut kutipan yang saya dapatkan dari internet tentang pendapat kritikus film dunia untuk film the raid :
kritikus stephen whitty di nj. com memuji adegan laga the raid: redemption. iko uwais, disebutnya mempesona karena luwes dan akrobatis. “sutradara gareth evans cerdas membingkai adegan laga dari kepala ke kaki, sehingga koreografinya patut diapresiasi”
dalam tulisan yang berjudul 'armed for the ‘redemption’' di new york post, kritikus film lou lumenick menyebut, adegan aksi di film "the raid' brutal dan memacu adrenalin. ia juga mengatakan, film 'the raid' tidak ditujukan bagi penonton yang memiliki jantung lemah ataupun masalah dengan perut.
"'the raid: redemption' memiliki beberapa plot twist yang rapih dan sedikit banyak karakterisasi dari yang anda harapkan dari jenis film semacam ini. namun kebanyakan hal tersebut merupakan impian dari para pecinta laga," ujar lumenick.
kritikus gary goldstein tak ketinggalan mengulas film garapan sutradara gareth evans tersebut dengan tajuk 'the raid: redemption' is an action bonanza' di los angeles times. goldstein menilai, film 'the raid' kaya akan adegan laga yang mengejutkan. "ini melelahkan, menggembirakan, hal-hal memukau yang tidak boleh dilewatkan oleh penggemar film yang dibuat dengan penuh enerjik"
pujian terhadap film yang dibintangi iko uwais ini juga datang dari kritikus film matt patches. lewat ulasannya di holywood.com, patches mengatakan bahwa definisi film laga modern bisa diperdebatkan setelah menyaksikan film 'the raid'. "tentu saja mereka memiliki adegan laga- tapi tak ada yang setara dengan apa yang telah dilakukan sutradara gareth evans lewat seni bela diri yang hebat sekali, koreografi dengan presisi yang tak terbayangkan"
di friday’s globe and mail, liam lacey menulis the raid: redemption menarik secara sinematografis.
pengambilan gambarnya akrobatik, editing tepat, dan koreografinya tak berbanding. padahal semua itu dikerjakan dengan anggaran hanya us$ 1,1 juta.
sebagai penutup catatan ini, tentu kalau ada yang memuji secara positip, ada juga yang mengkritik secara pedas, ada kritikus yang merendahkan the raid. sikap ini ditunjukkan kritikus film as yang disegani dan jadi pertimbangan penting penonton sebelum pergi ke bioskop, roger ebert. ia hanya memberi satu bintang, dari empat bintang untuk the raid: redemption. dia menulis tinjauan film ini di chicago sun-times: menurut ebert, beberapa perkelahian tangan kosong di the raid mencontek video games. “seorang petarung berdiri di koridor dan mengalahkan seorang musuh. begitu si musuh jatuh, satu lagi musuh muncul, siap mendapat giliran untuk dikalahkan. lalu muncul musuh berikutnya. mereka seperti dikeluarkan oleh dispenser otomatis yang berisi calon korban…”
April 6, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.