September 13, 2013

resiko sebuah pilihan

0 comments
sampai detik ini, berusaha untuk menahan hati, menahan pikiran untuk terus menerima kenyataan bahwa aku harus tetap bertahan atas pilihan ini, walau ini mungkin saja suatu kesalahan yang cukup fatal, tidak hanya konsekuensinya amat berat mau tak mau hari ini kuterima dan jalani... tapi mungkin selama hidup harus harus di sandang.

tp itulah semua resiko dari sebuah pilihan, salah atau pun benar, baik atau pun buruk, bujur maupun pengkor...he...he... basicly, karena kontroversi hati aku cenderung untuk memilih konspirasi kemakmuran... halah, jadi ketularan si vicky... wkwkwkwk.

sepahit apapun kenyataan, se-kalat apapun sawu mantah, sa masin apapun banyu uyah...he...he... ada satu yang harus kuat jadi keyakinanku : inilah takdir terbaik dari Tuhan untuk hidup kita. Inilah jalan hidup terindah yang diberikan oleh Tuhan. Nikmati dan syukuri dengan sepenuh hati.

ari maram kada balawasan muru, pasti ada haja panasnya... benar apa yang disabdakan oleh Allah SWT dalam kitabnya, sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan... yakin benar akan hal itu. "aku yakin sampai ke sana" jar lagunya presiden sby...he...he... tp mun hujan batarusan di gunung, hadangi ja di banua pasti kana banjirnya.... nah ha, kada nyambung kawanai.

disaat dalam kondisi terpuruk, di saat hidup berada di titik paling terendah, menyerah memang pilihan paling logis, tapi terus bertahan, terus manyusur buncu tapih walau tampak tak berujung. kerja keras ber kali lipat adalah pilihan yang sama sekali tak logis. sangat tak logis. tapi biarpun sangat tak logis. aku tidak hendak jadi sekedar seorang pecundang, yang tak berbuat apa-apa, kalah lalu mati dan di akherat masuk neraka. waduh ngeri betul wkwkwk...

lebih baik di jalan yang mungkin salah tapi tetap fight meski tak logis. kalau pun ujungnya harus menderita sepanjang hayat dan the end nya harus masuk neraka. tp mungkin sejarah hidup akan bisa di banggakan bahwa.... aku lelaki yang berani menanggung resiko dan kuat menerima penderitaan atas kesalahan yang telah diperbuat. hal yang tampak utopis dan ideoligis sekali sebenarnya.

namun, jauh dari hal-hal utopia maupun sebuah ideologi yang tampak basi, sampai dengan detik ini, apa yang tlah terjadi dan mungkn akan terjadi ke depannya dengan segenap segala imbasnya ; kecewa, terluka, mungkin juga senang...pilihan jalan hidup ini harus bahkan wajib disyukuri : bagaimana pun karena keterpurukan inilah hidup ini bisa lebih dekat dgn Allah, bisa beribadah lebih dari sebelumnya... di saat pintu "karier" tamat, ternyata Allah tlah membukakan 99 pintu karier lainnya yang lebih baik... dn yang teramat istimewa adalah bagaimana bisa merakan nikmatnya "cinta" kepada istri dan anak... semuanya indah tak ternilai harganya...

pdbtg, 11/09/2013