June 27, 2014

KENYANG MAKSIMAL

1 comments
hanya hitungan jam, akan masuk bulan puasa. baru pada tahun ini, saya  merasakan ketakutan menghadapi bulan puasa. bukan karena merasa terlalu banyak dosa. tapi karena di tahun ini saya mengalami pola makan yang agak aneh. mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan pola makan yang agak aneh ini adalah ; banyak makan, agak rakus. perut saya seperti mengalami "lapar maksimal" kenapa ?

contoh ; setiap mau berangkat kerja di pagi hari, pasti saya bisa sarapan dulu, melahap hidangan yang telah dipersiapkan istri saya. karena niatnya berangkat kerja pasti makannya lebih banyak agar bisa lebih berenergi. enak ataupun tak enak, pasti hidangan yang tersedia saya tandaskan dalam jumlah banyak ; kalau nasi di piring--jar urang banjar tu--sudah jubung... saya akan tambah lagi, tambah lagi, tidak hanya sekali, bisa dua kali bahkan lebih...

sampai di tempat kerja, sebelum beraktivitas, saya sempatkan untuk mampir di warung penjual katupat--makanan favorit saya--paling tidak tiga biji katupat saya lahap, plus satu telur asin dn dua "tatak" kue "susumapan" sebagai makanan penutup. dan itu pun perut saya merasa masih dalam kondisi lapar.

waktu istirahat kerja, biasa saya bawa ngopi white kopi di warung, memang tidak banyak kopi yang saya minum, hanya segelas kecil saja, tapi cemilannnya yang agak maksimal ; paling tidak ada lima item "makanan ringan" yang masuk dalam perut ; pisang goreng, tahu isi, terang bulan, pukis, roti dan kacang basanga.... dll, tergantung selera...

untuk makan siang, biasa saya makan di "siput" lamongan, atau rumah makan padang.. tapi kebanyakan di "siput" karena alasan enak kalau nambah dan lauknya lumayan besar, meski harganya juga sedikit lebih mahal... setelah makan siang, balik ke tempat kerja, biasa saya membawa buah tangan ; pancuk... ada dua bungkus mika full pancuk. dan itu saya habiskan sambil bekerja.

dikarenakan pada siang hari saya "makan maksimal" untuk malam hari saya meniadakan sarapan dn asupan apapun. saya diet...he...he... ini temuan tak sengaja, kalau saya sarapan pada malam hari, apalagi dengan santapan maksimal, potensi terjadinya "pembuncitan" perut. saya tak mau perut saya buncit. kalau perut buncit, bukan hanya malu, kondisi perut yang mendahului karir tp juga bikin ribet saat duduk... he...he....

dengan tidak makan malam, kondisi perut saya tetap rata, six pack...wkwkwkwk... nggak beda dari ketika saya masih menjalani pendidikan dulu. dan saya juga tidak terlalu terbebani oleh lemak yang berlebih ketika duduk atau pun beraktivitas....

kembali ke bulan puasa  yang sebentar lagi tiba... tentu saja, di bulan puasa, pada siang hari saya harus menahan "nafsu" saya untuk tidak makan dan minum, dan ini sangat2 sulit bagi saya menahannya. dari dalam perut godaan untuk makan, makan dan makan pasti datang terus.... semenatara malam hari harus makan banyak, dan ini berat buat saya.... malam hari dalam kondisi perut kenyang, berisiko terjadi pembuncitan, sekaligus pemalasan kerja juga beribadah. apalagi dalam kondisi kenyang maksimal, ngantuk paling sukan menyerang ; habis berbuka puasa, perut tu pasti full tank, ngantuk datang, bikin malas tawawih, tadarusan dn qiyamul lail.... semua itu jadi sumber ketakutan saya menghadapi bulan puasa ; kenyang maksimal mmembuat saya malas beribadah.....