April 24, 2013

tentang film java heat


kemarin nonton film java heat. setelah layar di tutup alias film berakhir, saya coba menghela napas panjang sekedar menahan keinginan untuk mengkomen “isi film java heat”… komen saya singkat saja : “lumayan…” ya lumayan… kalau di ukur dengan skala 1 – 10…. film java heat ada pada angka 6… tidak terlalu bagus, tidak juga jelek. ya itu tadi lumayan. lumayan dengan beberapa catatan tentunya.


mungkin karena standar saya yang terlalu tinggi, karena sebelumnya sudah menonton film anyar g.i. joe retaliation, a good day to die hard… yg lebih lama sedikit the raid… jadinya saya membandingkan film java heat dari segala aspek… film java heat jadi tampak tak ada artinya, ada sesuatu yang terasa “pahit” dalam mengomentari, jujur dibandingkan dengan dua film itu, java heat seperti kalah kelas, kalah hebat, kalah dahsyat… head to head dari semua sisi. baik sinematografinya, kereografinya, aktor-nya, jalan cerita-nya, editing-nya, musik-nya… yang menang mungkin hanya eksotis-nya saja, yogya dan borubodur, tapi…. uft….tapinya ntar saja dulu ya… he…he…

penilaian saya yang lumayan tersebut, bukan berarti saya tidak merasa bangga dengan “film indonesia” garapan hollywood tersebut.  tp sebagai penonton sy punya ekspektasi dan khayalan tersendiri mengenai sebuah film yang saya tonton. setidaknya, dalam menonton film sy akan mendapatkan sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih dari film-film yg pernah saya tonton. saya tidak peduli siapa sutradaranya, siapa pemainnya, siapa produser, dimana film itu dibuat…. dan menurut saya dalam film java heat ekpektasi saya, khayalan saya tidak terpenuhi… tidak ada adegan, sinema yang baru dalam java heat… bahkan ya dgn sedikit jeli… kayak scene2 tertentu semacam “duplikasi” adegan film2 hollywood… hal yang terlampau biasa yg sering saya lihat baik di tv maupun layar bioskop…

film adalah fiksi. tp dlm film yang bagus, batas antara yang fiksi dan nyata hampir tidak ada. dalam film java heat, adegannya tampak dibuat-buat untuk menunjukkan ini hanya drama yang tak nyata dan terasa aneh sekali, nggak enak dilihat. kenapa misalnya adegan kejar-kejaran dgn polisi harus malam hari di tempat yang sunyi, kenapa tidak dijalanan yang ramai… atau aksi berondongan teroris terhadap mobil yang ditumpangi jake dan hashim tidak dilakukan di tempat yang ramai—misal di malioboro, pada waktu siang hari ? kenapa juga adegan penyergapan trhadap jake yg akan dibawa ke airport di jalan yang sempit dan sunyi ? kenapa tidak dilakukan di parkiran bandara misal ? tempat orang ramai ?

kalau ini dikatakan film indonesia yang aktornya adalah orang-orang indonesia, harusnya dalam adegan perkelahian, koreografi-nya menggunakan pencak silat… jgn hanya beberapa detik ingin menunjukkan pencak silat sebagai seni bela diri asli indonesia…. sutradara film java heat kayaknya perlu belajar dari film the raid…. termasuk belajar bagaimana membuat adegan tembak-tembakan. masak kelihatan kaku memegang senjata…… katanya sutradara yang cukup berpengalaman menggarap film peperangan…

sebelum terlampau panjang saya berceloteh mengkritik dan protes….he…he… satu lagi yang menurut saya agak kurang dari film java heat… kok polisi dan markasnya digambarkan kayak “polisi india” dalam film-film india tahun 90’an… ini tahun 2013 loe… jaman yang sudah sangat maju. apalagi film ini di buat tahun 2012… kenapa tidak digambarkan lebih modern dan high tech ?

ok, saya ingin memuji film java heat ini, seperti yg saya tulis di atas, alasan saya mengapa saya mengatakan hanya menang dari sisi eksotis-nya saja, yaitu berlatar yogya dan candi borubodur… ini memang perlu di apresiasi. eksotisme jogya, juga gang-gang sempitnya… menjadi sesuatu yang lebih dari film ini… termasuk adegan yang di candi borobudur… tapi… ada tapi-nya neh… andai film java heat di garap dalam tangkapan mata kamera seperti film james bond yang terakhir---sy lupa judulnya—dan film taken 2, yang mengambil latar kota instanbul turki… film java heat pasti bisa lebih keren, lebih hebat, lebih dahsyat.  eksotisme jogyakarta pasti akan tereksplor lebih maksimal…




1 comments:

  1. saya jadi penasaran juga nih.. soalnya jarang nonton ke bioskop sih..

    ReplyDelete

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.