August 12, 2013

bulan ramadhan dan idul fitri

bulan ramadhan telah berlalu... disaat kegembiraan hati menyambut hari raya idul fitri... ada sedih yang menyeruak, yah... mau tidak mau harus berpisah dengan bulan ramadhan yang bagi saya teramat indah... bulan ramadhan adalah bulan yang membuat saya tersadar akan makna kehidupan... bulan yang mengajarkan saya akan kesederhanaan... kearifan dan kebajikan sebagai manusia yang lemah dan penuh dosa... bulan dimana saya disadarkan akan satu hal : beribadah kepada-Nya adalah laku terpenting dan paling penting dalam hidup ini...

bulan ramadhan yang membawa berkah.... seperti sebuah oase yang menenangkan hati, menyejukkan jiwa... disaat dunia yang riuh ramai tak sekira dengan gelegak hendonisme, konsumerisme dan kapitalisme... bulan ramadhan seperti menyeret saya dalam momentum kelahiran kembali untuk hakikat hidup yang lebih sederhana, bersahaja dan peduli kepada sesama... dan yang paling penting ; peningkatan kualitas dan kuantitas beribadah...

keramaian kembang api di perayaan idul fitri... tidak menghapus kesedihan saya harus berpisah dengan bulan ramadhan... bulan ramadhan teramat spesial dalam hidup saya untuk kali ini... di tengah hingar bingar dentuman orang-orang merayakan lebaran... saya sengaja menarik diri, berdiam dan memutuskan untuk meng-up line-kan diri... off dari facebook, twitter, blog, juga hape... tidak ada status, sms dan "kicauan" apapun yang men-declare kan ucapan selamat maupun kata maaf...

entah kenapa saya menjadi jengah sendiri dengan hipper inflasi atau tsunami ucapan selamat yang berhamburan dimana-mana, spanduk, banner, baliho, iklan di tv, di radio dan dimana saja yang dimuntah kan sebagian dari orang-orang, politisi, artis, birokrat, pengusaha, dsb.... begitu luar biasanya ucapan selamat ramadhan, berpuasa, selamat hari raya, dan selamat segala macamnya... namun, semuanya terasa hampa, terasa hambar... tak ada makna, semuanya seakan kehilangan esensi, hakikat... dan jujur, saya tidak ingin ikutan menambah ucapan selamat tersebut... sekaligus teramat malas untuk meminta maaf...

namun, dari serakan ucapan selamat dan maaf... ada satu spanduk yang dipajang oleh sebuah perusahaan rokok di pagar mesjid yang mampu menyentak alam bawah sadar, menjadikan sebuah inspirasi bagi saya dalam memaknai dan mentadaburri bulan ramadhan juga hari raya idul  fitri... kira-kira kalimat berikut yang tertulis di spanduk iklan rokok tersebut : restart, refresh & reborn...

mungkin anda juga pernah membacanya....

1 comments:

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.