catatan dinihari : renungan untuk hari-hari yang baru

sekarang sudah tanggal 13 januari 2012. hampir dua minggu kita menapaki jalan meninggalkan tahun 2011 dan artinya hampir dua minggu pula kita telah menjalani hari-hari baru di tahun baru 2012. dan dihampir dua minggu ini...apakah layak tahun 2012 ini untuk masih disebut sebagai tahun baru ? lama dan baru sebenarnya hanyalah soal “definisi” kita untuk penanda waktu. setelah tiga belas hari berlalu, tahun 2012 ini masih layak untuk di sebut tahun baru dan bahkan bila sudah mendekati penghujung tahun sekalipun tahun 2012 masih layak untuk disebut sebagai tahun baru.

karena itu bagi saya setiap hari adalah hari-hari baru dan perlu disambut dengan semangat, antusiasme yang tak boleh kalah seperti menyambut hari pertama di tahun yang baru. setiap hari menjadi begitu penting bagi saya, inilah waktu yang tersedia bagi saya untuk bekerja, untuk merealisasikan resolusi yang telah saya buat, untuk mencapai apa yang saya impikan dan yang terpenting untuk bertahan hidup.

terkadang, meski saya sudah menganggap setiap hari adalah hari baru. ada juga yang berlalu begitu saja. dari 24 jam waktu yang tersedia, separuhnya bahkan lebih menjadi sia-sia karena tidak “diisi” dengan kegiatan yang bermanfaat dan mendukung pencapaian resolusi atau hal-hal lain yang cukup penting agar bisa survive dalam hidup. padahal, setiap detik waktu yang berlalu, tidak bisa dikembalikan lagi, tak bisa di ulang lagi... ia telah menjadi masa lalu.

ketika satu hari tidak saya lalui dengan bermakna dan tidak memberi manfaat apapun. saya terlampau sering menyesalinya dan amat menyayangkannya. saya meng-evaluasi diri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. walau salah satu kelemahan yang tidak bisa saya hilangkan sampai saat ini adalah saya masih belum bisa me-manage waktu dengan baik. pangkalnya dari “disiplin diri” yang masih rendah. imbas dari ketidakmapuan me-manage waktu, tidak disiplin ini adalah “amburadul-nya” hidup saya.

di hari yang ketiga belas di bulan januari ini... khususnya dinihari ini. saya merenung dan berusaha memaknai apa yang telah lewat di dua belas hari di bulan januari ini dan apa yang harus saya lakukan untuk hari ini dan hari-hari ke depan agar tidak kembali berlalu dengan sia-sia...