catatan dinihari, pulsa yang raib, mood yang down dan “obat” stress

dinihari sabtu, 21 januari 2012... lagi sedang berusaha untuk mengusir ngantuk dan mengaisi ide di beberapa buku. gara-gara dinihari kemarin pulsa saya raib entah kemana... aneh pulsa saya bisa raib begitu saja...

seharian ini, sampai dengan dinihari ini, mood saya untuk menulis betul-betul berada di titik terendah. begitu juga ketika hendak saya baca buku, kondisi mood yang kurang baik membuat saya malas membaca. berusaha untuk memperbaiki mood supaya ke kondisi normal kembali bukan perkara gampang ternyata.

dinihari ini memang saya terus berusaha memaksa diri sendiri untuk membuat postingan... memaksa diri untuk membaca... saya tidak tetap berada dalam kondisi “mood” yang down... saya harus melupakan kejadian yang mengakibatkan raibnya pulsa saya... saya tidak mau stress dan dongkol lagi... stres hanya akan membuat hidup saya tidak produktif lagi...

orang yang stress kata aa gym.... kok jadi ingat dengan aa gym...he...he... ya sudahlah dari pada stress... mending mengutip petuahnya aa gym saja. di ulang lagi, kata aa gym... orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima kenyataan yang ada. selalu saja pikirannya tidak realistis, tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali dan mengandai-andai sesuatu yang sudah tidak ada atau tidak mungkin terjadi. sungguh kesengasaraan yang dibuat sendiri.

dipikir-pikir benar juga ya apa yang di katakan oleh aa gym... nggak mau ah jadi orang stress... buang jauh-jauh hal2 yang menjadi penyebab stress. saya harus semangat lagi...

sebagai tambahan dan untuk “menutup” postingan ini, berikut petuah bijak sarat motivasi dan pencerahan dari aa gym : “ketahuilah, hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. ini adalah kenyataan hidup. kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin, dan hati yang ikhlas. jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa jadi memperparah masalah”