October 15, 2012

saat didera kebosanan

disaat didera kebosanan... disaat pikiran agak galau dikit. sambil menahan kantuk yang cukup memberat dimana. saya bawa browsing, buka laman demi laman web, iseng-iseng saja, melihat, membaca mulai dari berita pelantikan gubernur dki jakarta, hingga anek gosip para selebritis... dan ah, sungguh semuanya membuat tambah bosan, tambah galau... untunglah kemudian, saya kesasar ke sebuah web, membaca sebuah puisi yang--sangat indah, sarat makna--yang membuat saya, ditengah kebosanan plus kegalauan, harus bertafakur, merenungkan lebih mendalam hakikat, makna yang terkandang disetiap kata, kalimat dalam puisi tersebut...

dan dalam postingan ini, saya copas saya puisi tersebut :
(sumber : pembelajar.com)


DI SAAT DAKU TUA
Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Di saat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.
Di saat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Di masa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Di saat saya membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku. Ingatlah di masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku. Renungkan bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat itu.
Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.
Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.
Di saat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu di saat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku, berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur, di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga bagimu.

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.