June 5, 2012

12 kalimat inspiratif dari catatan pinggir


Selepas magrib.  Ikhtiar untuk membaca “catatan pinggir” secara “serius” benar2 sy realisasikan. Setiap majalah tempo yg memuat catatan pinggir, satu demi satu saya baca, berusaha dengan sekuat pikiran untuk berada di track serius, mem-poll untuk untuk konsen mengeja kata demi kata, mengunyahnya secara perlahan, agar minimal bisa mengerti maksud dan arti kalimat yg ditulis… harus sy akui dengan level “otak” yg cuma sedengkul, memahami, mengerti apalagi sampai ketingkat “paham secara filosofis” hakikat isi catatan pinggir, amatlah sukar dan sulit.

Nah, dalam postingan ini, saya hanya ingin share sedikit beberapa kalimat yang saya dapatkan di catatan pinggir-nya goenawan mohamad, kalimat tersebut, ada yg saya pahami, ada juga yg tidak saya mengerti sama sekali. Yang pasti menurut saya, kalimat tersebut ditulis dengan tumpukan kata-kata yg sangat yahud… berikut 12 kalimat inspiratif—menurut versi selera saya—dari beberapa catatan pinggir yg sy baca :

1#
ingatan tak bisa dipilah-pilah. Ia bergerak, bersama waktu yang bagaikan arus sungai yang deras : Nampak koheren dari luar, tapi sesungguhnya kelipatan yang beraneka, tak berbilang, saling menyusup, berbenturan, saling mengubah
dalam catatan pinggir : “kota”
majalah tempo edisi 26 juni 2011

2#
dimanakah sejarah ? tidak selalu dikiri atau di kanan
dalam catatan pinggir : “kota”
majalah tempo edisi 26 juni 2011

3#
sejarah bergerak dengan keluhan : tiap zaman punya gerutunya sendiri
dalam catatan pinggir : “edan”
majalah tempo edisi 6 nopember 2011

4#
dengan kata lain, yang visual tak pernah sendirian. Ia bagian dari hidup, karena ia tak mandek. Dan hidup selalu membentuk dan dibentuk percakapan
dalam catatan pinggir : “bisu”
majalah tempo edisi 15 april 2012

5#
Konsumsi adalah laku menghabisi. Si petak tanah akan mengalami proses seperti nasi tumpeng : ia mempunyai sesuatu yang indah ditata dan diberi makna simbolik, tetapi setelah itu akan berubah jadi santapan, benda yang siap dikunyah dan ditelan. Mengkonsumsi adalah membikin ludes
dalam catatan pinggir : “sepatu tua”
majalah tempo edisi 4 nopember 2007

6#
kaki langit : impian yang mustahil, sulit tapi berharga untuk disimpan dalam hati. Sebab ia impian untuk merayakan sesuatu yang bukan hanya diri sendiri, meskipun tak mudah
dalam catatan pinggir : “kaki langit”
majalah tempo edisi 2 nopember 2008

7#
kota tumbuh dengan berjalan kaki sebagaimana sejarah tak terbang dari ujung awan”
dalam catatan pinggir : “lompatan
majalah tempo edisi 29 januari 2012

8#
bagaimana ia disebut berani bila berani adalah lawan dari ketakutan ? keberanian hanya punya makna jika ketakutan mendadak mengalahkannya
dalam catatan pinggir : “caesar”
majalah tempo edisi 18 maret 2012

9#
tapi  kita tahu kesenian bukan pemberi segalanya, pengubah segalanya. Hidup tetap saja punya tata, tapal batas, sensus, kamp, dan orang-orang yang disisihkan dan mati karena itu
dalam catatan pinggir : “bunglon”
majalah tempo edisi 15 januari 2012

10#
untung, ada yang menghibur dalam sejarah manusia : kemungkinan adalah kemungkinan, bukan takdir. Manusia bisa secara kreatif memanfaatkannya
dalam catatan pinggir : “multitude”
majalah tempo edisi 4 spetember 2011

11#
simbol berbeda dengan tanda, mengacu ke sehimpun  informasi yang tak persis dan pasti. Yang simbolik mengandung sesuatu yang tak hendak dikatakan
dalam catatan pinggir : “memangku”
majalah tempo edisi 20 maret 2011

12#
sejarah adalah kisah rapuhnya masa silam : bukan saja karena masa itu akan punah, melainkan juga karena masa lalu hanya ada, dan hanya punya arti, sepanjang ditafsirkan masa kini. Dan dengan itu diubah
dalam catatan pinggir : “los indignados”
majalah tempo edisi 5 juni 2011

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.