baca buku : property cash machine

dinihari yang tak biasa... kali ini hujan mengguyur...

sambil menikmati “musik” hujan ...saya membaca buku. kali ini saya membaca buku yang berjudul property cash machine : langkah cerdas membangun kekayaan melalui properti tanpa modal.

buku tersebut yang cukup membuat saya terguncang dan terkesima secara pemikiran...

ada dorongan yang muncul karena termotivasi oleh buku tersebut...
tapi ada juga masih keraguan yang menggelayuti pikiran...
banyak hal keterbatasan dan halangan yang menentang untuk merealisasikan isi buku itu..
mungkin, saya perlu membaca ulang lagi, beberapa kali lagi buku itu
sehingga bisa lebih yakin bahwa saya juga bisa melakukannya...

berikut resume singkat yang pengen saya jadikan pegangan kenapa saya termotivasi oleh buku tersebut untuk “belajar” berbisnis di ranah properti...
dituliskan dalam buku : property cash machine : langkah cerdas membangun kekayaan melalui properti tanpa modal, tiga belas alasan mengapa berinvestasi properti :
pertama, they are not making anymore land. lahan tidak pernah bertambah, namun banyak pihak yang membutuhkannya sehingga nilai properti terus naik mengikuti hukum ekonomi
kedua, kontrol ada ditangan kita. harga jual atas properti kita yang atur. kita bisa menghasilkan uang tanpa harus menjualnya.
ketiga, terlindung dari inflasi. nilai investasi tidak pernah turun. selalu naik, bahkan bisa lebih tinggi dari inflasi.
keempat, properti senilai 10 bisa dibeli dengan bayaran senilai 1 saja.
kelima, mendapat untung saat membeli
keeenam, nilai aset bisa ditingkatkan dengan modal kecil
ketujuh, mendapatkan dua keuntungan sekaligus : capital gain dan cash flow
kedelapan, mendapat uang tanpa menjual. bisa dengan cara menyewakan, dijadikan tempat usaha atau bisa juga untuk refinancing.
kesembilan, tidak menyita waktu nilai properti tidak pernah anjlok dalam hitungan detik sehingga kita bisa lebih tenang menjalani hidup
kesepuluh, nilainya naik terus secara konsisten
kesebelas, sarana penghematan pajak yang legal dan menguntungkan
kedua belas, bank sangat suka dengan pinjaman investasi properti
ketiga belas, orang kaya berinvestasi di properti.