November 30, 2011

kuliah subuh, merenung...

dengan niat ingin merutinkan kegiatan “kuliah subuh” setelah selesai shalat subuh. pada subuh kali ini, saya mengkhayalkan yang akan jadi penceramah di kuliah subuh ini adalah ippho ‘right’ santosa. tapi berhubung hujan deras sekali subuh ini, pak ippho tidak bisa hadir. dan via sms beliau berkirim kabar : “disini jg hujn deras. mf sy tdk bs hadir. kebetuln sy jg lg prsiapn utk prgi k lr kota. sbg sarn, pak syam silakn bc bku sy 7 keajaibn rezeki, renungkan yg d hal 141-142. trims y smg brmanfaat. salam otak kanan” (maaf ini hanya imajinasi saya sj)

menindaklanjuti sms tersebut, saya membuka buku 7 keajaiban rezeki ; merenungkan isi yang tertulis di halaman 141 – 142. berikut beberapa pertanyaan yang membuat saya harus “menjawabnya” dan merenung lebih dalam :

renungan pertama :
bukankah kita tidak boleh takut kepada siapapun, kecuali kepada Yang Maha Kuasa ?

(ah, aneh juga diri ini, kadang suka lebih takut kepada manusia dan setan. padahal harusnya lebih takut kepada Allah, bukan kepada yang lain)

renungan kedua :
bukankah Yang Maha Kuasa menjanjikan, Dia tidak akan mengubah nasib seseorang selagi orang itu tidak mengubah nasibnya sendiri ?

(saya takut untuk berubah, untuk mengubah nasib. kadang saya pasrah dengan takdir yang menimpa diri ini. saya tidak punya nyali untuk memperbaiki diri agar bisa jadi lebih baik. saya justru lebih banyak berharap dari pada berbuat. dan jadilah kehidupan saya seperti ini saja, tidak ada kemajuan sama sekali)

renungan ketiga :
bukankah Yang Maha Kuasa menjanjikan, di dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan ? (bahkan diisyaratkan ada dua kemudahan!)

(pernah saya dalam pikiran bawha saya terbelenggu oleh gelombang masalah yang datang silih berganti dan nasib saya akan seperti ini selamanya. padahal, disisi lain saya merasakan masalah itu memang akan selalu ada, tapi disetiap kesulitan yang saya hadapi, sebaliknya juga akan datang kesenangan, kelapangan dan kemudahan. dan itulah hidup. tidak ada yang sempurna. dibalik sedih ada tawa, dibalik duka ada suka)

renungan keempat :
bukankah Yang Maha Kuasa menjanjikan, Dia akan menyertai orang-orang yang sabar ?

(kata sabar kadang mudah diucapkan tapi sulit juga untuk diterapkan. apalagi ditengah hidup yang serba cepat dan penuh dengan lika liku ini, kesabaran menghadapi keadaan yang tidak sesuai harapan, kesabaran dalam menjalani beratnya cobaan hidup, sungguh bukanlah hal yang mudah dijalani. dalam keadaan depresi dan emosi yang labil sabar itu bisa saja ditinggalkan)

terima kasih pak ippho atas kuliah subuh dalam bentuk renungan di subuh ini....

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.