March 28, 2012

film the raid...catatan saya...

gagal pada kesempatan pertama, hari sabtu (24/03/2012) untuk menonton film the raid... karena antre-nya panjang luar biasa dan gue malas plus nggak ada waktu untuk ikutan antre... tidak membuat patah semangat untuk menonton film the raid.

meski dengan sedikit tipu-tipu untuk mensiasati waktu agar bisa menonton, pada hari selasa (27/03/2012) akhirnya bisa juga nonton. mulanya saya pikir, di hari kerja akan tidak antre dan pasti di bioskop sedikit sepi... (ufts.... pengalaman pernah nonton film yg penonton-nya nggak lebih dari hitungan sepuluh jari)... tapi "tangguhan" itu melesat. banyak sekali ternyata yang antre... bukan hari libur, masih jam pelajaran sekolah....he..he.. banyak yang antre, heran juga dan ini yang membuat jadi minder, yang antre kebanyakan anak sekolahan dan kuliahan... dibarisan antreaan dri yang dimuka dan yang dibelakang pada berduaan dengan pasangan masing-masing... sementara saya, gue, unda cuma ber-satu, alias saurangan ja... culu banar ha pulang... asa supan banar... nah, jadi bakisah antrean manukar karcis film... tadi niatnya hendak menulis kisah film the raid... he...he...

ayuja, dari pada panjang-pnjang.... stop kisah antreannya... langsung ke film-nya haja...he...he... babulik sadikit ka kisah antrean tadi. singkat cerita, dapat jua karcis masuk : the raid studio 1 nomor g12... aneh, padahal tadi asal tunjuk haja kursinya, sakalinya nomor 12.... he..he... nomor favorit kawanai...

kada labih pada lima menit pintu studio satu dibuka... umpat jua masuk. pas di dalam, pas meliati dimana posisi duduk, takajut pulang, sakalinya nang duduk di samping kanan dua orang cewek... razaki kawanai..he...he... (tapi karna saurang ne "kada pambunuh" wanita...ha...ha... duduk ranai haja dihiga.... kulir jua bahahar ka higa...)

setelah menyaksikan film the raid... umpat jua sorang bertepuk tangan... kadada kisah ti pang pilem ne... ini film action indonesia paling bagus, hebat, paling mantap. mulai dari awal diputar, sampai penjahatnya yang paling "harat" mati, asli tegang... aksi tembak-tembakan, perkelahian, pembunuhan, sangat memukau dan menegangkan... sekaligus sangat "mengerikan"...

dari sisi sinematografi, akting-nya, koreografi-nya, jalan ceritanya... mantap banar ne film. kada kalah dengan film-film hollywood.... yang lebih membanggakan... seluruh adagen perkelahian dalam film the raid menggunakan seni bela diri pencak silat...

saya tidak pernah berpikir ternyata bos mafia versi indonesia bisa juga lebih begis dan jahat dari bos mafia di film spy hongkong atau hollywood... dan yang sangat keren bos mafia di indonesia, pakaiannya hanya ber-senglet dan bersarung.. . dan yang lebih keren bos mafia di film the raid ternyata katuju makan mie instan...he...he.... salut untuk akting ray sahetapy... asli keren bin mantap...

setelah dipikir-pikir, apa ya pesan moral yang disampaikan dalam film the raid ? kalau saya tidak mendapatkan pesan moral apa-apa, selain streotif ini : kalau orang timur---papua, maluku, ntt---dikesan kan dengan logatnya yang khas, adalah orang-orang yang pemberani, jago berkelahi dengan parang, tukang pukul, dan jadi preman bawahan, sementara yang jadi bos-nya adalah orang jakarta, he...he..... ini persepsi saya... trus, yang jadi jagoan pasti orang padang...karena jago silat...he...he...

apa yang menjadi kekurangan dari film ini... menurut saya, pada bagian prolog dan epilog juga dialognya... di prolog, film ini dibuka dengan adegan sholat... entah itu lagi sholat apa, trus diselangselingi dengan adegan sang jagoan latihan memukul samsak... trus ada sorot sekilas kamera yang memperlihatkan "dua buah dada" sang istri yang yang berbaring di atas ranjang...

adegan sholat ini, bila dilihat dari kacamata negatif, bisa diartikan "orang yang shalat" pro dengan kekerasan dan seks.... namun, saya lihat yang positipnya saja, mungkin sutradara mau menyampaikan pesan bahwa "sang jagoan" percaya tuhan dan cinta dengan istrinya... dan ini sangat dramatis ketika sang jagoan sebelum berangkat bertugas mencium perut istrinya yang sedang hamil...

kekurangan kedua, pada epilog, film ini dikahiri dengan kematian bos mafia dengan mudah dan yang jadi pahlawan pembunuh bos mafia adalah bukan sang jagoan... tapi seorang letnan polisi yang jadi penghianat... terlalu mudah menurut saya seorang bos mafia mati bila dihubungkan dengan kebengisannya....

dialog, menurut saya ini merupakan salah satu yang agak kurang dari film ini... kecuali logat papua itu "tipu-tipu".... seluruh dialognya kayaknya "berasal dari bahasa inggris yang cuma diterjemahkan dengan bantuan google terjemahan...

tapi meski dengan tiga kekurangan tersebut, tidak mengurangi kehebatan film the raid... sepuluh bintang untuk film the raid.... dan asa kada rugi, manyasah mulai kandangan sampai ka banjar, ba modal sapida motor, 7 liter bensin, karcis 25 ribu, sabotol aqua dan dua biji roti boy....

(bersambung)



2 comments:

  1. Replies
    1. hayo cepetan nonton filmnya...he...he... mumpung masih dip utar di bioskop....

      Delete

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.