masih bingung pagi ini. belum dapat ide untuk bahan postingan.
sampai di kantor, membereskan beberapa pekerjaan yang sudah menunggu pagi ini di atas meja. semuanya dengan cepat bisa diselesaikan karena hanya kumpulan surat masuk dengan dilampiri disposisi dari atasan berisi perintah ; udk dan arsipkan.
inilah secuil cerita di pagi hari, dari resiko “pekerjaan” seorang berjabatan di level eselon empat dengan tiga orang staf di lingkup kantor kecil bernama kecamatan. bila dilihat dari job description, memang uraian tugas pokok-nya lumayan banyak, tapi bila di uraikan ke dalam informasi jabatan dan melihat kondisi yang ada akan terlihat rendahnya beban kerja. alkisah hampir setiap hari, setelah membaca surat dan “mamatak-nya” dalam filling kabinet yang hanya butuh waktu sepersekian menit, akan tersisa sekian jam waktu kosong sebelum lonceng bubar dibunyikan.
karena banyak waktu kosong itulah kemudian kenapa banyak dari kawan yang menggunakan “sisa waktu” ini di kantor dengan main catur, bergosip atau “bacungkung” di warung. terkadang, melihat situasi dan kondisi yang seperti ini, saya dan ada beberapa kawan memanfaatkan kesempatan ini untuk “meliburkan” diri sendiri sewaktu-waktu. kadang hari ini turun, hari berikutnya “libur”. kadang dua hari libur, hari ketiga masuk kerja lagi. ada juga satu minggu full libur. tentunya “libur” ini disertai dengan berbagai alasan macam-macam.
kalau libur ini mungkin boleh disebut, tindakan terlalu ekstrem atau “dosa”-nya cukup besar. yang agak sedikit “soft” adalah tetap turun ke kantor, setelah apel pagi, ngobrol sebentar atau masuk ruangan sejenak setelah itu “ngacir” entah kemana kemudian menjelang apel siang balik lagi ke kantor, untuk absen pulang mengikuti apel siang.
saya menyadari dan saya yakin juga, kawan-kawan di kantor mengerti betul bahwa ini salah. melanggar disiplin dan korupsi waktu. saya, jujur pernah kena batunya, gara-gara terlalu sering meliburkan diri, pernah ditegur “orang yang tidak bertanggung jawab” lewat hotline sms di sebuah surat kabar lokal, beberapa bulan silam. dan kelanjutannya harus menjalani pemeriksaan terkait absensi kehadiran, ujungnya saya mendapat surat teguran lisan pertama.
tapi saya tidak ingin membela diri. ketika saya salah, saya mengakui kesalahan itu. hanya berusaha untuk tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut. ketika saya meliburkan diri dan jarang ada di kantor, meminjam kata-kata bang napi yang dulu sering saya dengar di sebuah stasiun tv swasta ; kejahatan terjadi bukan karena adanya niat tapi karena adanya kesempatan. dan, kesempatan itulah yang saya pergunakan. kesempatan dari adanya kelemahan sistem, struktur dan budaya birokrasi yang ada di kantor saya, yang membuka “peluang” bagi saya untuk meliburkan diri sendiri atau melanggar disiplin dan aturan yang seharusnya. dan itu memang salah.
kembali lagi ke keadaan saya pagi ini. setengah jam sebelum apel saya sudah sampai di kantor. menunggu apel pagi saya masuk ruangan. duduk manis dan ditengah sunyi senyap kantor, saya memikirkan pekerjaan apa hari ini yang akan saya selesaikan. oleh sebab saya juga dari rumah tadi membawa ke-bingung-an untuk membuat bahan postingan blog hari ini, jadilah setengah jam waktu yang ada saya habiskan dengan termenung, menghayal kesana kemari tentang banyak hal.
ketika apel pagi selesai---yang hanya butuh waktu tidak lebih dari lima menit--- saya balik lagi ke ruangan. membaca beberapa disposisi atasan, menindaklanjutinya---dan ini juga tidak lebih dari lima menit---pekerjaan sudah selesai. ada banyak lagi sisa waktu kosong sampai nanti jam pulang kantor, sore nanti.
the next...apa yang harus saya kerjakan ? ngopi dulu ke warung kah ? main catur atau cabut ? saya memutuskan untuk tetap “stay tune” diruangan, duduk manis di kursi kerja. menghabiskan waktu hari ini diruangan saja. saya mengeluarkan “bekal” di dalam tas ; notebook pribadi, hp pribadi, bundelan surat kabar, buku dan majalah.
1# notebook dan hp saya gunakan untuk akses internet. cek email dan buka blog.
2# bundelan surat kabar untuk saya baca lagi, mengais-ngais berita yang mungkin bisa memunculkan ide tulisan---surat kabar kompas dari hari rabu 4 mei s.d senin 9 mei 2011.
3# buku. maksud hati setelah nanti baca surat kabar, saya bisa baca buku, nah dari rumah saya masukkan ke tas sebuah buku keren dari rene suhardono yang berjudul “yor job is not your career”---ini salah satu buku dari daftar buku yang saya baca di bulan mei ini.
4# majalah ini dalam 2 minggu ini sebenarnya selalu saya bawa dalam tas, sebagian sudah saya baca dan sudah juga saya jadikan bahan postingan. baca ; reading magazine : majalah tempo tentang hidup 1000 tahun lagi.
nah, mudahan empat hal di atas bisa menjadi “obat penawar” bingung saya, sekaligus menjadi “senjata” untuk melahap waktu kosong di kantor hari ini. apabila ada soal tentang menggunakan waktu kerja untuk “kepentingan pribadi” seperti ini adalah sebenarnya salah dan tidak dibenarkan. saya hanya berpegang pada sebuah pendapat pribadi, saya mengambil mudarat lebih “sedikit” dari pada mudarat yang lebih besar, seperti main catur atau meninggalkan kantor.
bagaimana dengan pendapat anda ?
May 11, 2011
Note Think : Cerita Bingung & Waktu Kosong
Labels:
bingung,
buku,
kantor,
majalah,
rene suhardono,
surat kabar,
waktu kosong
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.