February 1, 2012

inspirasi dari budaya positip bangsa jepang

sore kemarin, saat menunggu azan magrib. saya duduk-duduk santai dipinggir jalan. “mengamati” orang yang berlalu lintas. suatu kegiatan yang sebenarnya sangat jarang saya lakukan, bersantai menyaksikan orang lewat dan kebetulan jalan di depan rumah adalah jalan nasional. tidak lebih dari lima belas menit saya mengamati… beberapa kesimpulan dapat saya ambil ; pertama tentang perilaku orang berlalu lintas di jalan, kedua, mobil ternyata paling banyak mendominasi jalanan, sisanya sepeda motor. ketiga, baik mobil atau sepeda motor adalah buatan jepang.

sampai kata “jepang” saya jadi terinspirasi untuk “mengetahui” lebih jauh tentang bangsa jepang, diluar pengetahuan saya tentang jepang selama ini ; jepang yang telah menjajah negeri kita kurang lebih 3,5 tahun… setelah saya “googling” dan banyak sekali ketemu beragam informasi tentang jepang, ada dua hal yang sangat menarik dan menginspirasi, yaitu pertama, tentang budaya yang positip yang dimiliki oleh bangsa jepang sehingga menjadi negara yang sangat maju dan sukses bahkan produk-produk jepang, misal mobil bisa mendominasi jalanan indonesia… apa rahasia bangsa jepang jadi bisa maju ? kedua, berangkat dari rasa heran saya, orang kita indonesia bisa membeli mobil jepang dari yang murah sampai yang paling mahal, tapi kok tidak bisa yang mengadobsi budaya orang jepang dalam hal berdisiplin lalu lintas…

berikut beberapa fakta menarik tentang rahasia sukses orang jepang dan ketertiban masyarakat / orang jepang dalam berlalu lintas dan kita bisa belajar dari mereka.

10 fakta tentang rahasia sukses orang jepang ;

1. kerja keras. sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa jepang adalah pekerja keras. rata-rata jam kerja pegawai di jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan amerika (1957 jam/tahun), inggris (1911 jam/tahun), jerman (1870 jam/tahun), dan perancis (1680 jam/tahun). seorang pegawai di jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. fenomena karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di jepang. sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran jepang bisa tercapai.

2. malu. malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa jepang. contoh, karena adanya budaya malu ini, orang jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. hidup hemat. orang jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. banyak keluarga jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian.

4. loyalitas. loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. sedikit berbeda dengan sistem di amerika dan eropa, sangat jarang orang jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. ini mungkin implikasi dari industri di jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. kota hofu mungkin sebuah contoh nyata. hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah hofu menjadi kota makmur dan modern. bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.

5. inovasi. jepang bukan bangsa penemu, tapi orang jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. menarik membaca kisah akio morita yang mengembangkan sony walkman yang melegenda itu. cassete tape tidak ditemukan oleh sony, patennya dimiliki oleh perusahaan phillip electronics. tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah akio morita, founder dan ceo sony pada masa itu. sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang jepang, patennya dimiliki orang amerika. tapi ternyata jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar.

6. pantang menyerah. sejarah membuktikan bahwa jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. puluhan tahun dibawah kekaisaran tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, jepang sangat tertinggal dalam teknologi. ketika restorasi meiji (meiji ishin) datang, bangsa jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat jepang menyerah. rentetan bencana terhabis. dalam beberapa tahun berikutnya jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).

7. budaya baca. jangan kaget kalau anda datang ke jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.

8. kerjasama kelompok. budaya di jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.

9. mandiri. sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. lepas sma dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua

10. jaga tradisi. perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa jepang kehilangan tradisi dan budayanya. budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. budaya minta maaf masih menjadi reflek orang jepang.

12 fakta tentang budaya disiplin berlalu lintas orang jepang

1#
tidak ada kendaraan yang saling membunyikan klakson di jalan. semua berlalu lintas dengan sangat tertib dan disiplin.

2#
para pengendara maupun pejalan kaki disiplin, tidak ada yang egois, saling menghormati dan saling mengalah. jadinya tidak perlu lagi adanya saling mencaci maki di jalan. batin rasanya damai saat perjalanan.

3#
tidak ada yang membuang sampah sembarangan. di jepang, tempat sampah di sana jarang, namun semua orang tidak membuang sampah disembarang tempat.

4#
penyeberangan jalan di pakai dengan disiplin. orang jepang menyeberang hanya pada tempat penyeberangan jalan atau jembatan penyeberangan jalan. menyeberang di jalan harus menunggu lampu penyeberangan jalan berwarna hijau dan semuanya patuh, tidak ada yang melanggar. kendaraan pun tidak ada yang nyelonong begitu saja. semuanya patuh. semua patuh, semua aman.

5#
orang jepang dalam menyeberang pada jembatan penyeberangan jalan pun sangat teratur. tidak ada yang boleh berdiri berlama-lama dijembatan tersebut, agar semua teratur dan sesuai fungsinya.

6#
di jepang juga petugas yang mengawasi tata tertib lalu lintas.namun rata-rata semua orang patuh bukan hanya karena takut ditangkap, tapi mereka memang sudah terbiasa disiplin.

7#
kesadaran masyarakat jepang untuk menjaga ketertiban sangat tinggi dan memang tata kota serta sarana dan fasilitas yang baik dan dijaga baik, oleh semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah.

8#
masyarakat jepang saat menunggu apapun di mana saja pasti membaca buku. kesadaran dan kecintaan jepang terhadap budaya literasi sangat tinggi, hingga sudah menjadi kebiasaan masyarakat.

9#
di jepang tidak ada macet. karena semua sistem lalu lintas bekerja dengan baik,.

10#
orang jepang tidak suka main serobot saat di jalan.

11#
masyarakat jepang sudah mempunyai kebiasaan disiplin, tertib dan teratur, jadi dalam lalu lintas pun tidak ada yang harus ngotot, tidak ada kemarahan/frustasi yang timbul dalam berlalu lintas. semua tertib, teratur dan sunyi, mematuhi dengan tertib.

12#
perjalanan di jepang serba terukur waktu tempuhnya, misal pada pada saat naik kereta ada petunjuk lama waktu tempuh dari satu titik ke titik lain, dan waktu tersebut sangat akurat

dari fakta-fakta yang saya paparkan di atas, alangkah indah andai diri saya bisa mengadobsi semua budaya orang jepang tersebut…

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.