December 27, 2011

persiapan menyambut tahun baru 2012... (catatan ke “galau” an..)

sudah masuk tanggal 27 desember 2011...
semakin mendekati ujung bulan... juga ujung tahun 2011...
saya merasa semakin gamang... diliputi galau yang amat sangat..

bila menengok kembali ke belakang.... ke awal tahun 2011...

dan jika membaca resolusi awal tahun 2011 yang telah di pancangkan...
sedih, juga perih... melihat kenyataannya...

menapaktilasi jejak-jejak tertinggal dari bulan januari hingga penghujung bulan desember ini... ah, tak kalah lebih merisaukan dan menggalaukan...

hanya tidak lebih dari 10 persen....resolusi itu yang “tercapai”
sisanya adalah ketiadaan semangat, fokus dan kedisiplinan untuk bergerak, benar-benar merealisasikan resolusi... resolusi tersisa di atas kertas, juga hanya “sampah” blog ini... di baca tapi tak disikapi dengan tindakan...

tahun 2011...
begitu banyak jejak masalah, epitaf badai hidup, liturgi lirih sampai tadarus air mata yang terpatri...
meski ada juga tawa...ada juga senyum dan kelapangan, juga beberapa catatan kebahagian... (semua yang memang wajib disyukuri di tahun 2011 ini)

apa yang terjadi—dengan gamang—adalah masa lalu yang tak mungkin di ulang... di reset atau di revisi... semua jadi indah sekaligus menyakitkan untuk dikenang... tidak untuk disesali... tapi di jadikan pelajaran... sesulit apapun...sepahit apapun... di tahun yang akan berlalu ini... harus diterima dengan lapang dada plus pikiran cerdas untuk menjadikan masa lalu sebagai pengalaman berharga...

ah, dalam situasi yang begitu sulit.... menyambut tahun baru 2012.. harapan itu harus tetap ada... semangat itu harus tetap dihidupkan.... jadi ingat sebaris kalimat yang pernah saya baca dalam buku “mimpi sejuta dolar” di halaman 79 tertulis :

“ketabahanku menciptakan pikiran jernih yang tidak terganggu oleh rasa lapar. situasi sulit itu tidak mendorongku menciptakan hujatan kepada nasib. aku berusaha mencari celah, lorong cahaya, sumber semangat, agar waktu yang terus bergulir memberikan kemajuan padaku. bukan kemunduran. ya, situasi sulit itu harus jadi pelontar untuk maju. bukan peluit untuk bergerak mundur”.

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.