April 11, 2011

belajar dari pandji pragiwaksono


tentang buku “how pandji sold 1000 cds in 30 days”)


pengennya dinihari ini mau bikin postingan tentang isi buku “how i sold 1000 cds in 30 days” yang ditulis oleh pandji pragiwaksono dan diterbitkan oleh gramedia pustaka ilmu, 2009. buku tersebut memang sudah beberapa kali saya baca, karena jujur saja saya terkesima tidak hanya dengan isi bukunya tapi juga dengan design, lay out buku tersebut, keren abis. namun ‘level’ pengetahuan saya tentang sang penulis masih rendah, hingga mengundang rasa penasaran saya untuk tahu lebih jauh tentang penulis. jadilah saya, sepanjang dini hari---ditemani nyamuk2 dan suara gemuruh hujan---meng-googling nama “pandji pragiwaksono” dan juga menguber-uber isi blog milik penulis buku tersebut (www.pandji.com).

sebelumnya, yang saya baca di cover belakang dalam buku how i sold 1000 cds in 30 days di tulis tentang pandji pragiwaksono :

“memulau karirnya sebagai penyiar radio hard rock fm bandung di tahun 2001…….

“melanjutkan karirnya sebagai penyiar radio hard rock fm jakarta tahun 2005…..

“juga seorang presenter di sejumlah stasiun televise nasional dan hingga kini masih seriang diteriaki kena deh! oleh orang-orang yang berpapasan dengannya sementara acaranya sudah almarhum”

“suatu hari di bulan ramadhan, blogger dari tahun 2004 ini (www.pandji.com) mulai memutuskan untuk berkarya dan tidak lagi hanya bekerja”

“oktober 2005 pandji bersama 4 sahabat membuka clothing……………”

“maret tahun 2008 pandji merilis karyanya, sebuah album hip hop perdana bejudul provocative proactive yang berisi sejumlah lagu………………..”


kemudian ketika googling nemu biografi singkat pandji pragiwaksono di site wekipedia bahasa indonesia ditulis seperti berikut :

pandji pragiwaksono, (lahir di Singapura, 18 Juni 1979; umur 31 tahun) adalah seorang penyiar radio, presenter televisi, dan aktor Indonesia. Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB angkatan 1997 dan merupakan salah satu alumni SMA Kolese Gonzaga angkatan ke 8. [1]. Pandji menikah dengan Gamila pada tahun 2006.

karier
• Penyiar radio / Program Director Hard Rock FM Bandung (2001?-2003?) berpartner dengan Tike Priatnakusumah
• Penyiar radio Hard Rock FM Jakarta (2004?-sekarang(2007))
• pemandu acara Reality Show “Kena Deh” yang ditayangkan TV7 (2006-2007). Acara ini ditayangkan kembali di ANTV sejak 2008 hingga kini.dan menjadi puncak kepopulerannya walaupun dengan acara ulangan
• pemain “Ngelenong Nyok” yang ditayangkan TransTV (2006)
• pemandu acara siaran pertandingan NBA di JakTV (2006-2007)
• pemandu acara “backstreet” yang ditayangkan SCTV (2006-2007)
• pembawa acara “good news” yang ditayangkan TransTV (2007)
• pembawa acara "Hole in The Wall" yang ditayangkan di RCTI (2007)
• pembawa acara "CasCisCus" yang ditayangkan di ANTV (2008)
• pembawa acara "Boombastis" yang ditayangkan di RCTI (2009)
• penulis buku "How I Sold 1000 CDs in 30 Days" yang diterbitkan Gramedia (2009)

diskografi
• Provocative Proactive (2008)
• You'll Never Know When Someone Comes In And Press Play On Your Paused Life (2009)
• Merdesa (2010)

sedangkan diblognya sendiri http://www.pandji.com/about/ ditulis tentang pandji pragiwaksono sebagai berikut :

about
pandji pragiwaksono

Your typical gemini, cukup idealis, sering menganggap dirinya persistent, sering menganggap dirinya family man walaupun kenyataannya ga tau juga. Keras Kepala, dan sering kali diserang rasa kantuk yang berlebihan.

minat
• Baskeball
• Design
• Comics
• Coffee shops
• free wifi
• business books
• marketing
• leadership

movies
• The Miracle
• ALI
• Barbershop 1&2
• Men of honor
• 300
• The pursuit of happyness
• Badboys
• Independent day
• Jurassic Park (hanya yang pertama)
• Indiana Jones series.

music
• I dig all types of it. Dari Ol’ Blue Eyes sampai HOVA.

books
• The 8th habit by Stephen Covey
• Small is the new Big by Seth godin
• Winning by Jack Welch
• Purple Cow by Seth Godin
• Tipping point by Malcolm Gladwell
• Calvin and Hobbes comics.

dan dalam salah postingan di blog tersebut, http://www.pandji.com/surat-terbuka/ tanggal 23 pebruari 2011 :

“Surat Terbuka Untuk Pandji Pragiwaksono”
Namaku Dipo.
Umurku bulan Mei ini 4 tahun.
Banyak orang bilang, Ayahku ini gemuk. Sebenarnya tidak, dia hanya besar.
Gemuk dan besar itu beda.
Bagaimana mungkin orang seperti Ayah saya bisa dibilang gemuk sementara dia lincah bagaikan kancil yg mencuri ketimun.
Ayah saya penuh semangat bagaikan Tigger di kartun “Tigger and Pooh”
Kuat bagaikan Rex di kartun Animal Mechanical
Pintar bagaikan Quincy di kartun “Little Einstein”
Singkat kata, kalo menurut istilah di kartun “Thomas & Friends”, Ayah adalah “A very useful engine”
Ayah saya memang jarang di rumah, tapi sekalinya di rumah, mirip sekali dgn Zac Efron (maaf random, namanya juga anak kecil)
Kepada Ayah tercinta, teruslah menjadi Ayah yg tampan dan langsing lagipula awet muda.
Tertanda, putramu:
Wadilla Dipo Wongsoyudo
PS: Beginilah kurang lebihnya yg dilakukan oleh Iman Phurawinata.


dan ada melengkapi “gambaran” tentang siapa pandji pragiwaksono tersebut, ada sebuah coretan singkat tentang pandji pragiwaksono yang menurut saya menarik juga inspiratif, namun saya lupa sumber muasal coretan itu karena sudah lama saya simpan di folder email saya :

makin lama mengenalnya, saya makin tahu bahwa ayah dari seorang anak ini
juga seorang narablog, penulis, *rapper*, dan *learning entrepreneur*.

Dari blognya , yang dibuka sejak 2008, kita bisa lebih
jauh mengenal sosok Pandji dan isi kepalanya. Kita juga dapat mengintip kegiatannya, kegelisahannya, pekerjaannya, kepeduliannya kepada komunitas, dan
sebagainya.

“blognya cukup populer. Setiap tulisannya banyak dikomentari. Apalagi setelah
dia juga rajin berkicau di Twitter. Pengikutnya mencapai 70.198. Mungkin
karena dia suka berbagi. Salah satu kanal blog Pandji yang paling disukai
adalah For You , tempat dia membagikan lagu,
tulisan, dan buku secara gratis kepada penggemarnya. Di blog tersebut,
Pandji ibarat kepala suku seperti yang digambarkan Seth Godin dalam buku *
Tribe*.


Album terakhir itu diperkenalkan ke wartawan pada Selasa lalu di Jakarta.
Dalam *Kamus Besar Bahasa Indonesia*, kata “merdesa” berarti layak, patut,
sopan (beradab). Yang menarik dari Merdesa bukan hanya lagu-lagunya, tapi
juga metode pemasarannya. Berbeda dari dua album sebelumnya yang dijual
secara tradisional, yang terakhir ini dipasarkan dengan konsep *free lunch
method*. Apa itu?

Itu adalah metode pemasaran berbasis digital dan media sosial secara
cuma-cuma — terinspirasi oleh buku *Free* karangan Chris Anderson. Konsumen
boleh mengunduh Merdesa secara gratis lewat Internet.

Apa kuncinya? Merek dan komunitas. Pandji mampu membangun reputasi *personal
brand* dengan baik lewat blog dan Twitter. Reputasi yang baik itu membuat
komunitas percaya dan loyal kepadanya. Komunitas lalu menjadi alat menuju
konsumen. Jadi Ibarat sebuah perusahaan, Pandji sukses mempraktekkan teori
segitiga pemasaran: *corporate-community-consumer*….”


nah, akhirnya level pengetahuan saya tentang pandji pragiwaksono jadi naik sedikit…he..he…
kembali ke niat awal saya semula untuk membuat postingan tentang isi buku “how i sold 1000 cds in 30 days”….

sebelumnya lagi, di cover belakang buku “how i sold 1000 cds in 30 days” ditulis :

HOW I SOLD 1000 CDS IN 30 DAYS sebenarnya adalah sebuah praktikum dari ilmu yang saya pelajari melalui sejumlah buku marketing. buku-buku seperti, purple cow dan free prize inside dari sith godin, tipping point oleh malcom gladwell, 80/20 principe oleh Richard koch, treasure hunt oleh micheal j silverstein, dll.

tujuan saya sangat sederhana, tujuan saya mudah untuk dipahami siapapun yang sedang menjual sesuatu kepada calon pembelinya. bagaimana cara orang mau membeli produk saya. sesederhana itu.

dalam perjalanan saya mencari jawaban dari pertanyaan tadi, muncul kemudian kunci-kunci jawaban utama dalam dunia marketing.
1. find a niche
2. learn from the outside
3. trade up
4. add value
5. tell a story
6. involve the market

dan sebuah kunci jawaban pada bab terakhir yang membuat semua orang di industri musik terkejut…


kemudian ketika saya googling tentang review buku “how i sold 1000 cds in 30 days” ini, saya dapati :

disebuah site toko buku online :
buku ini ditulis berdasarkan pengalaman Pandji Pragiwaksono ketika merilis CD hiphopnya yang berjudul Proaktif Provocative. Tak disangka dalam satu bulan ia berhasil memasarkan 1000 CD, padahal karyanya tidak bernaung di label besar. Apa rahasianya? Terinspirasi oleh berbagai buku marketing kelas dunia (tulisan Seth Godin, Malcolm Gladwell, Sarah McCartney, dll.) ia mencoba mengkombinasikan teori-teori pemasaran dengan kecanggihan teknologi komunikasi yang kian diakrabi oleh anak muda untuk memasarkan CD-nya. Pandji juga memanfaatkan radio untuk beriklan dengan pintar, yaitu memilih waktu dan pendengar dengan tepat. Ia juga memaparkan cara memanfaatkan situs jejaring pertemanan seperti, friendster, blog, facebook, sehingga CD-nya dapat terpublikasi dan dipasarkan dengan baik”
(http://book.store.co.id/How_I_Sold_1000_CDs_In_30_Days_buku_11575.html)


dan disebuah blog, di ulas cukup panjang tentang buku ini :

Inti dari buku ini adalah trik-trik yang dilakukan oleh Pandji dalam memasarkan Album Hip Hop pertamanya. Dia mempelajari buku-buku marketing dan menyusunnya dalam 7 Bab :

1. FIND A NICHE inspired by this book: PURPLE COW by SETH
GODIN.
Mengenai perbedaan dan keunikan membuat abum gue naik ke permukaan. Membuat sebuah produk yang berbeda dari yang lain-lainnya.

Jika anda menaruh 100 jarum yang warnanya sama di atas meja, bisakah anda membedakan mana yang paling tajam dalam waktu sekejap?? pasti lebih sulit dibandingkan membedakan mana jarum warna merah dibanding warna yang lainnya. Purple Cow (Sapi Ungu) menginspirasi dalam bab ini untuk setiap kita menciptakan produk yang unik, yang dengan mudah dapat dibedakan dengan yang lain.

2. LEARN FROM THE OUTSIDE and the BOX OFFICE METHOD inspired by this book: I CAN CRE8 & TIPPING POINT by MALCOLM GLADWELL. Mengenai keinginan untuk belajar dari dunia yang berbeda membawa ilmu yang baru untuk album gue.

Di bab ini Pandji menceritakan bagaimana dia mengajak 3 musisi yang berbeda aliran untuk bekerjasama membuat albumnya.

3. TRADE UP inspired by this book: TREASURE HUNT by MICHAEL J. SILVERSTEIN
Mengenai harga album gue yang relatif mahal justru membawa keuntungan.

Menjual produk yang bagus tapi murah tidak selamanya laku. Malah mungkin orang enggan untuk membeli. Hal ini menyangkut pikiran banyak orang bahwa harga setara dengan kualitas. Bab ini mengajarkan kepada kita bahwa Jual produk kita dengan harga mahal, jangan murahan. Orang terkadang cenderung menyukai membeli barang yang mahal dengan alasan gengsi. Jika anda ditawari produk yang mahal dan satu-satunya, akankah anda membelinya?

4. ADD VALUE inspired by this book: FREE PRIZE INSIDE by SETH GODIN & FAKE FACTORS by SARAH MC CARTNEY. Mengenai cara gue melawan pembajakan.

Pembajakan sudah ada sejak berabad-abad sebelumnya. Tapi kenapa justru di negara Prancis dan Amerika penjualan barang bajakan dilegalkan? Pembajakan tidak harus dihentikan tapi harus dikalahkan. Mengalahkan pembajakan artinya kita tahu bahwa pembajakan akan selalu ada, tapi bagaimana membuat orang tertarik untuk membeli yang asli. Yaitu dengan memberikan Nilai Lebih (Value) pada barang yang original dibanding dengan bajakan. VALUE adalah sebuah unsur tambahan pada sebuah produk diluar fungsi utama produk tersebut. Tapi bisa jadi justru unsur tambahan itulah yang akan sering diomongin orang. Coba anda pikirkan saat membanding-bandingkan untuk membeli suatu produk, anda pasti akan memilih produk dengan nilai tambah yang lebih. Inilah contoh produk yang Value Oriented customer.

5. TELL A STORY inspired by this book: MARKETERS ARE LIARS by SETH GODIN
Mengenai cara gue me-market album gue. Tidak dengan iklan, tapi dengan diomongin orang.

6. INVOLVE THE MARKET inspired by this book: WE ARE
SMARTER THAN ME by Barry Libert & Jon Spector and thousands of controbutors. Mengenai keikutsertaan pembeli gue dalam proses gue bermusik memperkuat jaringan pembeli gue.

Pandji menceritakan keterlibatan para penggemarnya untuk ikut membuat video clip. Menyelam sambil minum susu… Sambil melibatkan pembeli sambil mendapatkan keuntungan dari penjualan albumnya.

7. DON’T MAKE HITS inspired by this man: Jay Z.
Mengenai cara gue membuat orang mau untuk membeli CD gue. Intinya, jangan membuat hits dalam sebuah produk, tapi jadikan semua produk anda #1 Hits. Sehingga orang tidak bilang “eh di album ini cuma 2 lagu yang enak, yang lainnya ga enak”.

Secara keseluruhan, buku setebal 36 halaman ini cukup menginspirasi. Apalagi dengan gaya penulisan Pandji yang ditambah sedikit banyolan.
(http://justduit8.blogspot.com/2010/03/how-i-sold-1000-cds-in-30-days.html)


(bersambung)
----------------------------------------------------------------------
Bisnis Untuk Anak Muda
Dapatkan uang saku jutaan / bln
Jadilah Anak Muda yang Kaya
Gabung Sekarang

Bisnis Online Ibu Rumah Tangga
Raih Penghasilan Berlimpah
Jadi Ibu Rumah Tangga Sukses
Dgn Modal 40 rb Join Now!

Pengen Gaji Double ?
Dapatkan Gaji Double Jutaan Rupiah
Join dBC Network
Sangat cocok utk Pegawai Kantoran
----------------------------------------------------------------------

1 comments:

  1. menarik artikelnya. saya minta ijin mengutip beberapa kalimat dalam artikel ini, untuk tugas enterpreneur saya.

    ReplyDelete

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.