January 4, 2012

kuliah subuh : bisa merasa.....

subuh keempat di bulan januari 2012.... alhamdulillah subuh ini, bisa menjaga konsistensi untuk kembali menulis postingan tentang kuliah subuh... langsung saja, tidak ingin berbasa-basi...he...he... di postingan kuliah subuh ini saya akan menuliskan tentang perlunya kita untuk “bisa merasa” dalam segala hal... bahan referensi dari tulisan ini saya ambil dari majalah tarbawi edisi oktober 2004 : bisalah merasa bukan sekedar merasa bisa...

kebanyakan dari kita, sadar atau tidak sadar selalu bersikap “merasa bisa...” untuk melakukan apa saja. dan sangat jarang yang bersikap “bisa merasa...” bila kita melihat realitas kehidupan kita orang yang bersikap, bersifat dan berprinsip selalu “merasa bisa” cenderung memiliki level pede yang terlalu tinggi dan bahkan mengarah ke angkuh, sombong, arogan...

sebaliknya orang yang dalam kehidupannya lebih banyak bersikap “bisa merasa” adalah pribadi yang rendah hati, sadar diri akan batas kemampuan dan tahu kekurangan-kekurangan dalam diri. “falsafah” bisa merasa bisa kita perlukan dalam hidup ini agar hidup kita jauh dari cela dan noda... agar hidup kita lebih bermakna.

di dalam pengertian yang positip... falsafah “merasa bisa” harusnya dapat kita terapkan di dalam beberapa hal apsek kehidupan berikut :

pertama, bisa merasa untuk memiliki kemampuan / keterampilan / keahlian tertentu.
di aspek ini, bisa merasa... diperlukan karena supaya kita mampu menempatkan diri dengan potensi yang kita miliki, untuk menentukan pilihan-pilihan di mana semestinya kita harus melakukan kerja-kerja keras dengan hasil-hasil yang maksimal.

kedua, bisa merasa dalam menentukan pilihan baru dalam hidup
kemampuan melihat dan mengenali diri merupakan satu level pencapaian dari kesuksesan. setiap kita punya potensi. potensi itulah yang harus ditemu kenali, diselami lebih dalam dengan kemampuan bisa merasa sehingga dengan potensi tersebut kita mampu melakukan usaha maksimal mencapai kesuksesan yang kita inginkan.

ketiga, bisa merasa untuk selalu bertindak sesuai peran dan kapasitas yang di emban. setiap orang memiliki peran dan kapasitas masing-masing dalam hidup ini dan seharusnya pula menjalani peran tersebut sesuai dengan kapasitas yang semestinya.

keempat, bisa merasa sama dengan memiliki empati.
empati akan kesadaran bahwa tidak ada beda antara orang kaya dan miskin. antara penguasa dan rakyat jelata. ketika kita bisa merasa.. tidak ada lagi istilah perbedaan. karena kita tidak akan bersikap

kelima, bisa merasa untuk mengukur kualitas ibadah.
ibadah adalah sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan bisa merasa kita tidak akan berpuas diri dengan ibadah yang sedikit. ibadah setidaknya memiliki manfaat kita akan selalu ingat dengan Allah, menguatkan bathin kita, energi kita sehingga kita mempu menghadapi ujian dan tantangan hidup yang silih berganti.

untuk memiliki sikap, sifat dan dan perilaku “bisa merasa” ada beberapa langkah yang bisa lakukan, yaitu :

pertama, berdialog dengan diri sendiri, tentang apa saja
kedua, berpikir positip
ketiga, cari informasi seluas-luasnya
keempat, berjalan-jalan dan mengunjungi banyak tempat
kelima, membangun sikap rendah hati
keenam, selalu bersyukur atas apapun yang kita alami
ketujuh, jangan suka narsis dan ke-pede-an
kedelapan, menempatkan onsesi keimanan dan keakheratan dalam segala urusan dunia.

0 comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung di blog ini. senang rasanya anda berkenan meninggalkan komentar di blog ini.